Sebelum aku bercerita di blog ini, aku akan memperkenalkan diri dulu, namaku Wasa lulusan UIN Syarif Hidayatullah tepatnya di jurusan yang paling keren karena jurusan ini hanya ada di Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yaitu jurusan Tarjamah (Arab-Indonesia). Sebelum menjadi mahasiswa aku sempat nyanti di Pesantren Moderen Al-Mizan Rangkasbitung-Lebak di bawah asuhan K.H. Fathoni Alie , M.Pd.I
Entah kenapa aku bisa memilih jurusan ini, sejak kelas enam di pesantren (kelas XII) aku tertarik. Sempat waktu itu aku ditawari beasiswa untuk lanjut di sana tapi aku disuruh mengabdikan ilmu yang aku dapat di pesantren di Mancak (sebuah kecamatan di Kabupaten Serang deket Pantai Anyar) di sini aku hanya bisa bertahan satu bulan dan tidak bisa melanjutkannya dikarenakan satu dan banyak hal. Setelah seminggu berlalu, aku diajak temanku Beny untuk mengabdi di tempat pengabdiannya di Tigaraksa. Akhirnya di sini aku bisa bertahan di sini.
Entah kenapa aku bisa memilih jurusan ini, sejak kelas enam di pesantren (kelas XII) aku tertarik. Sempat waktu itu aku ditawari beasiswa untuk lanjut di sana tapi aku disuruh mengabdikan ilmu yang aku dapat di pesantren di Mancak (sebuah kecamatan di Kabupaten Serang deket Pantai Anyar) di sini aku hanya bisa bertahan satu bulan dan tidak bisa melanjutkannya dikarenakan satu dan banyak hal. Setelah seminggu berlalu, aku diajak temanku Beny untuk mengabdi di tempat pengabdiannya di Tigaraksa. Akhirnya di sini aku bisa bertahan di sini.
Sebenarnya aku diminta untuk melanjutkan pengabdianku di sini tapi apalah daya kewajibanku sudah selesai. Aku ingin melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Walau sempat ditawarkan beasiswa dari pesantren, tapi aku belum tertarik dengan jurusannya. Dengan penuh keberanian aku menghadap pimpinan pesantren meminta izin untuk melanjutkan pendidikan di jurusan Tarjamah FAH UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Dari sinilah ceritaku, nantikan cerita-ceritaku lainnya teteap pantengin blog ini.
